Jumat, 27 Juni 2014




Bayang indah terlukis di masa depan
Senyum tawa mereka menghias lepas
Pasca penerimaan calon mahasiswa
Bagiku beda pandang sebab kegagalan

Gelisah, pasrah bercampur jadi satu
Meski di dada penuh harapan baru
Peluang tawarkan tes beasiswa dan kursus gratis
Semua terasa hambar dan datar

Melihat kemampuan diri
Kuragukan semua itu
Tak mau terulang kisah buruk di masa lalu
Meski usaha ringankan beban orang tua

Gagal di saat akhir sekolah
Bertahun menabung tanpa hasil
Hilang percuma, harta orang tua berganti hutang
Demi aku, anak semata wayangnya

Bumi pun siap dipijaki
Meski gempa menyelimuti
Laut pun siap diarungi
Meski badai ombak menghantui

Impian indah kini tenggelam
Di dasar laut pekat gelap-gulita
Tertutup ombak buas menggulung
Di antara indahnya alur awan berjajar

Sesosok putri anggun elok rupanya
Membawa senyum wajah penuh harap
Terlontar pada diriku yang tak berdaya
Penghilang haus di padang tandus

Bisikan halus yang hinggap ketelinga
Perkataan mutiara yang keluar dari bibir manisnya
Meruntuhkan hati yang tak berdaya
Serta mampu merubah segalanya

Mimpi yang tenggelam kembali terbit
Semangat yang hilang kembali bangkit
Lemah, malas berubah menjadi spirit
Engkau bagai Sang Mentari

Melahirkan ombak di pagi hari
Memulangkan nelayan ke rumah kembali
Menghidupkan mimpi yang telah mati
Terimakasih Sang Mentari penyemangat hati

Surabaya, 14 November 2012

0 komentar:

Posting Komentar