Sabtu, 25 Oktober 2014



Judul: Rahasia Cara Belajar Einstein
Penulis: Andi Setiadi
Penerbit: DIVA Press
Cetakan: Pertama, 2014
Tebal Buku: 218 halaman
ISBN: 978-602-255-494

Albert Einstein. Siapa yang tidak mengenal nama ini? Nama Einstein seolah identik dengan kata “genius”. Hal ini berhubungan erat dengan banyaknya teori yang telah berhasil ia cetuskan, diantaranya yaitu teori relativitas (umum dan khusus), teori medan terpadu, teori hukum fotolistik, dan lain sebagainya. Dari hasil karyanya yang luar biasa inilah, pada gilirannya Einstein menjadi seorang fisikawan terkemuka di dunia sekaligus mendapatkan sebutan sebagai “Bapak Fisika Modern” hingga saat ini.

Ketenaran nama Einstein dengan beragam hasil karyanya, memang begitu dikenal oleh banyak orang. Namun, tentang bagaimana caranya Einstein meraih semua itu masih dapat dibilang sangat sedikit yang mengetahuinya. Padahal, mengenal seseorang yang hebat tanpa mengambil pelajaran (hikmah) darinya untuk kita contoh dalam meraih kesuksesan untuk diri kita sendiri di masa mendatang sangatlah rugi. Maka dari itu, untuk mengetahui secara mendalam tentang bagaimana caranya Einstein belajar hingga menggapai prestasi yang menggembirakan tersebut, kita dapat menemukannya di dalam buku Rahasia Cara Belajar Einstein ini.

Di dalam buku ini telah dijelaskan bahwasanya kegeniusan Einstein tidak semata-mata diperoleh dari anugrah atau wahyu dari Tuhan, melainkan didapatkan dari jerih payahnya yang sangat panjang dalam melakoni proses belajar. Tahukah Anda, bahwasannya Einstein kecil pernah dikeluarkan dari Sekolah Dasar (SD) Katolik di Munich karena mengalami keterlambatan bicara?

Ya, pada usia 8 tahun Einstein pernah dikeluarkan dari SD karena masalah keterlambatan bicara tersebut. Namun, untungnya orang tua Einstein sangat penyabar dan memiliki kepedulian yang tinggi terhadap nasib pendidikan anaknya. Akhirnya, mereka sendirilah yang membimbing Einstein kecil secara intensif di rumahnya hingga pada akhirnya ia diterima di sekolah Gymnasium Luitpold (sekarang berganti nama Albert Einstein Gymnasium) (halaman 15).

Kepedulian, pengawasan dan pembimbingan dari pihak orang tua itulah yang menjadi faktor penting untuk meraih kesuksesan pada suatu proses pendidikan. Tanpa semua itu, proses pendidikan yang berlangsung di sebuah institusi pendidikan tidak akan berjalan secara sempurna. Karena, secara prosentasenya peserta didik lebih banyak menghabiskan waktu setiap harinya di rumah daripada di sekolahan.

Selanjutnya, kedua orang tua Einstein tidak pernah mengekang akan kesukaannya dalam belajar suatu ilmu pengetahuan. Mereka memberikan keleluasaan kepada Einstein untuk menekuni bidang keilmuan yang ia sukai, meski pilihan Einstein itu berbeda dengan pilihan dari kedua orang tuanya. Karena, pengekangan terhadap pilihan seorang pembelajar itu hanya akan memperlambat perkembangan potensi yang ada pada diri anak tersebut. Perlu diketahui bahwasannya setiap orang itu memiliki kecenderungan dan bakat masing-masing. Berbeda, antara yang satu dengan yang lainnya.

Di samping kondisi lingkungan yang sangat mendukung akan proses belajarnya, Einstein memiliki rasa ingin tahu yang sangat tinggi. Dari rasa keingintahuannya itu, ia berusaha sangat keras dan tekun untuk menjawab semua pertanyaan-pertanyaan yang terngiang di dalam benaknya sampai ia mengetahui semua jawabannya secara keseluruhan.

Seperti halnya Thomas Alva Edison, yang baru berhasil menemukan bola lampu setelah melakukan percobaannya yang ke-1.000, Einstein juga tidak takut melakukan banyak kesalahan  dalam belajar atau menemukan teori-teorinya. Meski banyak mengalami kegagalan, ia terus mencoba dan mencoba hingga berhasil. Menurut Einstein, seseorang yang tidak pernah melakukan kesalahan, berarti tidak pernah mencoba sesuatu yang baru (halaman 172). Kebenaran itu diketahui setelah kita melakukan kesalahan. Untuk itu, kita tidak boleh takut melakukan kesalah dalam belajar suatu disiplin ilmu. Karena jika kita takut salah, kita takkan pernah menemukan yang namanya kebenaran.

Kebenaran merupakan puncak dari tujuan Einstein belajar. Di samping itu, tujuan Einstein belajar adalah untuk mengabdikan dirinya kepada ilmu pengetahuan itu sendiri serta kepada masyarakat luas. Bukan seperti kebanyakan dari kita, belajar hanya untuk mencari ijazah demi kepentingan dunia semata; pekerjaan, jabatan, atau hal yang lainnya. Sehingga, tidaklah heran jika Einstain itu selalu giat dan semangat belajar sampai akhir hayatnya sekalipun. Berbeda dengan kita yang berhenti belajar ketika pekerjaan, jabatan, atau yang tujuan lainnya telah berhasil kita dapatkan.

Akhirnya, di dalam buku ini banyak diuraikan perihal yang berhubungan dengan kegeniusan Einstein, mulai dari proses dan kunci belajar Einstein, situasi dan kondisi pendukung pembelajaran Einstein, hingga bagaimana sistem Einstein mengajar. Sehingga, buku ini tidak hanya cocok dibaca oleh para pembelajar saja, tetapi juga cocok dibaca oleh tenaga pendidik, orang tua, guru, atau siapa saja yang merasa peduli terhadap pendidikan dan pengajaran. Di dalam buku ini juga terdapat banyak mutiara hikmah yang bisa menjadi cerminan bagi kita semua dalam berusaha mencontoh proses kreatif manusia genius seperti Einstein.

Dimuat di eramadina.com, 29 Agustus 2014
Next
This is the most recent post.
Posting Lama

0 komentar:

Posting Komentar